Rabu, 05 Agustus 2020

Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi baru di sesi perdagangan Asia hari Rabu (5/8), memperpanjang kenaikannya yang telah di atas level $2.000/onz karena melemahnya dolar AS dan keyakinan pasar untuk adanya stimulus yang lebih besar dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul karena pandemi.

Harga emas spot mencapai rekor tertinggi di $2.030.82/onz di awal sesi perdagangan Asia, namun kemudian melemah ke level $2009.51/onz, yang disebabkan aksi profit taking. Dan saat ini harga emas bergerak naik sekitar 0,2% di level $2022.27/onz di pukul 12:12 WIB.

Analis pasar di salah satu broker internasional mengatakan bahwa pelemahan dolar dan yield Treasury, karena masih maraknya spekulasi tentang pertumbuhan ekonomi global dan paket fiskal AS, adalah fundamental yang mendorong harga emas bergerak lebih tinggi. 

Dia juga menambahkan bahwa outlook untuk harga emas masih berpeluang menguat. Yang menariknya, kita melihat para trader mengurangi kepemilikan emas dari reli baru-baru ini, menunjukkan para pembeli baru masih bisa kembali ke pasar dan dapat mendorong harga lebih tinggi.

Kasus virus korona terus melonjak di Amerika Serikat dan sekitar 12 negara bagian di AS telah hentikan sementara atau kembali mundur dari rencana pembukaan ekonomi kembali mereka. Dan untuk secara global, kasus infeksi telah mencapai lebih dari 18.41 juta kasus. 

Kenaikan yang cepat dalam kasus virus korona telah meredam harapan untuk pulihnya ekonomi AS, membuat yield Treasury yang bertenor 5 tahun ke rekor terendah, mengurangi biaya oportunity dari kepemilikan emas yang merupakan aset non imbal hasil. 

Dolar AS, yang dipertimbangkan sebagai aset safe haven alternatif,  turun sekitar 0,3% terhadap berbagai rivalnya, dan membuat harga emas menjadi lebih murah untuk kepemilikan mata uang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar