Selasa, 21 April 2020

Dolar AS catat pelemahan pada sesi AS di hari Selasa (21/4), dengan harga emas rebound ke kisaran $1680.50 setelah sempat mencatat level terendah $1658.99, setelah pernyataan optimis senat AS akan mencapai rancangan undang-undang baru untuk disepakati pada esok pagi untuk menambahkan dana stimulus penanggulangan wabah Korona.

Anggota senat AS, Chuck Schumer, menyatakan bahwa partai Demokrat dan presiden Donald Trump sudah sepakat dalam pembahasan dana bantuan penanggulangan wabah Korona terbaru, walaupun rancangan undang-undang secara detail belum selesai dibahas. Dana bantuan sebesar 500 miliar dolar AS tersebut direncanakan untuk membantu usaha dan bisnis skala kecil, rumah sakit dan pengetesan virus COVID-19, diharapkan dapat selesai pada jam 16:00 waktu setempat (04:00 WIB, Rabu 22 April 2020). Lancarnya kesepakatan RUU ini sangat dinantikan masyarakat AS karena dapat memberikan bantuan kepada usaha kecil dan dana pembayaran yang tertunda oleh pemerintah AS.

Dengan harapan lancarnya kesepakatan RUU AS tersebut, pelaku pasar nampak menempatkan posisi pada aset-aset yang lebih berisiko, selain kenaaikan harga emas. Mata uang Euro, Poundsterling, dan Dolar Australia mendulang penguatan dari pelemahan aset likuid saat ini. Imbas pelemahan dolar ini juga memberikan bantuan kepada harga minyak mentah yang telah mengalami tekanan signifikan sejak sore hari, menguji level $16.00 kembali malam ini, walau masih diperdagangkan dalam teritori negatif sejak pembukaan pagi hari.

Bila kesepakatan dicapai dan lancar pada pagi hari nanti, pelemahan dolar berpotensi berlanjut dan membantu penguatan pada aset-aset berisiko tersebut. Sebaliknya bila terjadi penundaan kesepakatan, minat pasar terhadap aset likuid akan ebrtahan, dan melemahkan kembali aset berisiko dan harga logam mulia.

(Andian)

Lihat Disclaimer

0 komentar:

Posting Komentar