Selasa, 18 Agustus 2020

Pelaku pasar masih menjaga sikap hati-hati nya di awal sesi Selasa (18/8) terhadap perkembangan hubungan AS - Tiongkok, setelah kabar pembelian minyak mentah AS oleh Tiongkok semalam.

Tiongkok dikabarkan akan meningkatkan pembelian minyak mentah AS untuk bulan Agustus dan September sebesar 20 juta barel, sebagai salah satu upaya Tiongkok untuk memenuhi kesepakatan dagang tahap pertama yang sudah ditandatangani pada Januari tahun ini. Pasar sangat memperhatikan perkembangan ini di tengah serangan AS terhadap Tiongkok terkait kebijakan-kebijakan dalam negeri Tiongkok yang dipandang bertentangan dengan paham-paham AS setelah kesepakatan tersebut disetujui dan mendunianya wabah Korona yang pertama kali menyebar di kota Wuhan Tiongkok.

Tetapi tekanan dari AS masih belum berakhir, setelah di akhir pekan lalu presiden AS, Donald trump mensahkan peraturan penjualan saham dan hak aplikasi Tik Tok, milik perusahaan Tiongkok untuk sepenuhnya dilepas ke perusahaan AS. Kabar bahwa tekanan administrasi Trump terhadap perusahaan komunikasiTiongkok, Huawei masih berlanjut dan menepis kembali optimisme pasar terhadap kemungkinan membaiknya hubungan kedua negara.

Serangan AS kepada Huawei telah dimulai sejak tahun 2019 lalu, setelah Tiongkok menunjuk Huawei sebagai perusahaan yang akan mengembangkan teknologi G5, langkah pertama yang diambil di dunia ini, memicu kemarahan pihak AS, yang ingin menjadi yang pertama menggunakan teknologi yang sama, menjadi salah satu pemicu panasnya perang dagang ke-2 negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Sejak pembukaan pagi ini, Indeks Nikkei tercatat turun, selain dibayangi oleh ketidakpastian hubungan AS - Tiongkok, penguatan yen Jepang juga menjadi kontributor, setelah kabar Tankan memprediksikan penyusutan pesimimse sektor manufaktur ekonomi Jepang.

Data Perumahan AS jam 19:30 WIB malam nanti juga akan menjadi penggerak pasar hari ini, walau fokus utama pada perilisan isi notula rapat Federal Open Market Committee yang akan dirilis pada jam 01:00 WIB hari Kamis nanti.



Potensi Pergerakan:

 EMAS
Harga emas menguat $42.65 di sesi Senin. Harga emas berpotensi naik menguji resisten $1995 - $2015 bila pelemahan dolar AS masih berlanjut dan ketidakpastian hubungan AS - Tiongkok belum memberikan titik terang. Level Support pada kisaran $1947 - $1966.

MINYAK
Harga minyak naik $0.58 di sesi Senin. Kabar pembelian minyak mentah AS oleh Tiongkok dan bila optimisme pasar terhadap pertemuan OPEC+ esok hari berlanjut, harga minyak berpeluang menguat menguji resisten $43.00 - $43.50. Level Support pada kisaran $42.00 - $42.25.

EURUSD
EURUSD naik 40 pips kemarin.Bila pelemahan dolar AS berlanjut, EURUSD berpotensi naik menguji resisten 1.1915 - 1.1930. Level support 1.1780 - 1.1825.

GBPUSD
GBPUSD turun 4 pips di sesi Senin. Bila pelemahan dolar AS kembali mendominasi, GBPUSD berpotensi naik menguji resisten 1.3140 - 1.3185. Level Support pada kisaran 1.31045 - 1.3070.

USDJPY
USDJPY turun 50 pips di sesi Senin. Laporan Tankan yang kurang pesimis untuk sektor manufaktur Jepang berpotensi membantu USDJPY turun menguji support 105.50 - 105.70. Support pada level 106.25 - 106.65.

AUDUSD
AUDUSD catat kenaikan 47 pips di sesi Senin. Bila pelemahan dolar AS berlanjut AUDUSD berpeluang naik menguji resisten 0.7245 - 0.7280. Level Support pada kisaran 0.7170 - 0.7195. Notula rapat Reserve Bank of Australia yang dirilis pagi ini berencana akan mejaga tingkat yield stabil hingga 3 tahun kedepan.

Nikkei
Indeks Nikkei stabil di perdagangan hari Senin. Penguatan yen Jepang berpotensi menekan indkes Nikkei turun menguji support 22640 - 22845. Level resisten pada kisaran 23340 - 23550.

Hang Seng
Indeks Hang Seng berakhir naik 279 poin di sesi Senin. Bila pasar pesimis terhadap perkembangan hubungan AS - Tiongkok, indeks Hang Seng berpeluang turun menguji support 24640 - 25000. Sebaliknya bila pasar optimis, berpeluang naik menguji resisten 25570 - 25890.

0 komentar:

Posting Komentar