Pelaku pasar masih menjaga sikap hati-hati nya di awal sesi Selasa (18/8) terhadap perkembangan hubungan AS - Tiongkok, setelah kabar pembelian minyak mentah AS oleh Tiongkok semalam.
Tiongkok dikabarkan akan meningkatkan pembelian minyak mentah AS untuk bulan Agustus dan September sebesar 20 juta barel, sebagai salah satu upaya Tiongkok untuk memenuhi kesepakatan dagang tahap pertama yang sudah ditandatangani pada Januari tahun ini. Pasar sangat memperhatikan perkembangan ini di tengah serangan AS terhadap Tiongkok terkait kebijakan-kebijakan dalam negeri Tiongkok yang dipandang bertentangan dengan paham-paham AS setelah kesepakatan tersebut disetujui dan mendunianya wabah Korona yang pertama kali menyebar di kota Wuhan Tiongkok.
Tetapi tekanan dari AS masih belum berakhir, setelah di akhir pekan lalu presiden AS, Donald trump mensahkan peraturan penjualan saham dan hak aplikasi Tik Tok, milik perusahaan Tiongkok untuk sepenuhnya dilepas ke perusahaan AS. Kabar bahwa tekanan administrasi Trump terhadap perusahaan komunikasiTiongkok, Huawei masih berlanjut dan menepis kembali optimisme pasar terhadap kemungkinan membaiknya hubungan kedua negara.
Serangan AS kepada Huawei telah dimulai sejak tahun 2019 lalu, setelah Tiongkok menunjuk Huawei sebagai perusahaan yang akan mengembangkan teknologi G5, langkah pertama yang diambil di dunia ini, memicu kemarahan pihak AS, yang ingin menjadi yang pertama menggunakan teknologi yang sama, menjadi salah satu pemicu panasnya perang dagang ke-2 negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
Sejak pembukaan pagi ini, Indeks Nikkei tercatat turun, selain dibayangi oleh ketidakpastian hubungan AS - Tiongkok, penguatan yen Jepang juga menjadi kontributor, setelah kabar Tankan memprediksikan penyusutan pesimimse sektor manufaktur ekonomi Jepang.
Data Perumahan AS jam 19:30 WIB malam nanti juga akan menjadi penggerak pasar hari ini, walau fokus utama pada perilisan isi notula rapat Federal Open Market Committee yang akan dirilis pada jam 01:00 WIB hari Kamis nanti.
Potensi Pergerakan:
EMAS
Harga
emas menguat $42.65 di sesi Senin. Harga emas berpotensi naik menguji
resisten $1995 - $2015 bila pelemahan dolar AS masih berlanjut dan
ketidakpastian hubungan AS - Tiongkok belum memberikan titik terang.
Level Support pada kisaran $1947 - $1966.
MINYAK
Harga
minyak naik $0.58 di sesi Senin. Kabar pembelian minyak mentah AS oleh
Tiongkok dan bila optimisme pasar terhadap pertemuan OPEC+ esok hari
berlanjut, harga minyak berpeluang menguat menguji resisten $43.00 -
$43.50. Level Support pada kisaran $42.00 - $42.25.
EURUSD
EURUSD
naik 40 pips kemarin.Bila pelemahan dolar AS berlanjut, EURUSD
berpotensi naik menguji resisten 1.1915 - 1.1930. Level support 1.1780 -
1.1825.
GBPUSD
GBPUSD
turun 4 pips di sesi Senin. Bila pelemahan dolar AS kembali
mendominasi, GBPUSD berpotensi naik menguji resisten 1.3140 - 1.3185.
Level Support pada kisaran 1.31045 - 1.3070.
USDJPY
USDJPY
turun 50 pips di sesi Senin. Laporan Tankan yang kurang pesimis untuk
sektor manufaktur Jepang berpotensi membantu USDJPY turun menguji
support 105.50 - 105.70. Support pada level 106.25 - 106.65.
AUDUSD
AUDUSD
catat kenaikan 47 pips di sesi Senin. Bila pelemahan dolar AS berlanjut
AUDUSD berpeluang naik menguji resisten 0.7245 - 0.7280. Level Support
pada kisaran 0.7170 - 0.7195. Notula rapat Reserve Bank of Australia
yang dirilis pagi ini berencana akan mejaga tingkat yield stabil hingga 3
tahun kedepan.
Nikkei
Indeks
Nikkei stabil di perdagangan hari Senin. Penguatan yen Jepang
berpotensi menekan indkes Nikkei turun menguji support 22640 - 22845.
Level resisten pada kisaran 23340 - 23550.
Hang Seng
Indeks
Hang Seng berakhir naik 279 poin di sesi Senin. Bila pasar pesimis
terhadap perkembangan hubungan AS - Tiongkok, indeks Hang Seng
berpeluang turun menguji support 24640 - 25000. Sebaliknya bila pasar
optimis, berpeluang naik menguji resisten 25570 - 25890.
0 komentar:
Posting Komentar