Ke 27 negara Uni Eropa telah mencapai sebuah terobosan kesepakatan atas fiskal stimulus baru, setelah pembicaraan maraton di Brussel yang telah berlangsung selama empat hari terakhir.
Komisi Eropa, yang merupakan badan eksekutif Uni Eropa, telah ditugaskan untuk memanfaatkan pasar keuangan untuk menggunakan dana bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 750 miliar euro ($857 miliar). Dana tersebut akan didistribusikan ke negara-negara dan sektor-sektor yang paling terkena dampak pandek virus korona, dan akan berbentuk hibah dan pinjaman.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michael pada hari Selasa mengatakan bahwa dia yakin kesepakatan ini akan dilihat sebagai "momen penting" bagi Eropa.
Sementara itu Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Eropa secara keseluruhan saat ini telah memiliki peluang besar untuk lebih kuat dalam upayanya keluar dari krisis.
Para kepala negara telah terkunci pembicaraannya sejak hari Jumat untuk membahas dana yang diusulkan dan anggaran Uni Eropa selanjutnya. Namun, ada perbedaan yang mendalam tentang bagaimana membagi jumlah antara hibah dan pinjaman, bagaimana mengawasi investasinya dan bagaimana menghubungkannya dengan nilai-nilai demokratis Uni Eropa sehingga memperpanjang diskusi tersebut dan menjadi pertemuan terlama dalam sejarah Uni Eropa.
Pada akhirnya, mereka setuju untuk mendistribusikan dana sebesar 390 miliar euro, dari total 750 miliar euro, dalam bentuk hibah, ini menjadi penurunan yang signifikan dari usulan awal yang dibuat oleh Perancis dan Jerman di bulan Mei lalu untuk dana hibah sebesar 500 miliar euro. Uni Eropa juga sepakat bahwa penerbitan utang bersih akan berakhir di tahun 2026 dan mereka akan membayar utang baru di tahun 2058.
Selain dana pemulihan, Uni Eropa mengatakan anggaran berikutnya, yang akan langkah awal pendanaan antara tahun 2021 hingga 2027, akan berjumlah total 1.074 triliun euro. Keduanya digabungkan dengan membawa kombinasi investasi mendatang ke level 1.824 triliun euro.
0 komentar:
Posting Komentar