Senin, 23 Maret 2020

Jerman pada hari Senin (23/3) telah mengungkapkan langkah-langkah terbaru untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus Korona, dalam apa yang analis gambarkan sebagai "game changer" untuk negara-nagara yang sangat berhati-hati terhadapan kebijakan fiskal.

Stimulus fiskal ini datang ketika Italia memperketat lockdown mereka setelah jumlah kematian dari virus Korona melampaui 5.000 jiwa dan Spanyol memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat sampai 11 April. Eropa telah menjadi pusat virus Korona sejak pertengahan Maret, dengan lebih banyak lagi kasus baru yang dikonfirmasi dari tempat lain di dunia.

Jerman berencana untuk meningkatkan pinjaman sebanyak 150 miliar euro ($160 miliar) pada tahun ini serta akan meloloskan anggaran tambahan sebesar 156 miliar euro ($167 miliar). Pemerintahan yang dipimpin oleh Kanselir Jerman Angela Merkel juga menyiapkan dana talangan sebesar 500 miliar euro untuk memiliki saham-saham perusahaan penting, ungkap berbagai laporan media.

Dalam rapat pemerintah hari Senin, Berlin diperkirakan akan menghentikan sementara aturan debt brake rule , sebuah undang-undang yang pada dasarnya melarang Jerman menyajikan defisit struktural.

Berdasarkan data dari John Hopkins University, hingga Senin pagi, Jerman memiliki 24.873 kasus yang dikonfirmasi sebagai virus Korona dengan jumlah kematian sebanyak 94 orang.

Merkel, yang berkuasa sejak tahun 2005, telah berada di karantina sejak akhir pekan setelah melakukan kontak dengan dokternya yang kemudian di diagnosis terkena virus Korona.
(fsyl)

Lihat Disclaimer

0 komentar:

Posting Komentar