Sudah diketahui umum, saat ini subsidi BBM tidak tepat sasaran. 70 hingga 77% subsidi dinikmati oleh orang yang berpunya dengan kata lain subsidi yang besarnya hampir Rp 400 triliun per tahun tidak tepat sasaran. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said bertekad akan mengembalikan subsidi kepada yang berhak.
“Saat ini akan dilakukan oleh Pemenrintah adalah menyakinkan program-program yang pro masyarakat, pro poor akan dijalankan seperti pemberian Kartu Sehat, Kartu Pintar dan pada akhirnya maka akan dilakukan penggeseran subsidi sehingga harga BBM menjadi normal dan subsidi yang saat ini bukan dinikmati oleh orang-orang yang tepat akan diarahkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya,” ujar Menteri ESDM, Sudirman Said, dalam Konferensi Pers usai Serah Terima Jabatan Menteri ESDM, Rabu (29/10/2014).
“Kita akan mengembalikan subsidi kepada yang berhak melalui program-program yang pro masyarakat bawah seperti, kartu sehat, kartu pintar dan program-program irigasi akan segera digelontorkan secepatnya,” tegas Menteri.
Anggaran negara habis untuk subsidi, maka biaya pembangunan infrastruktur juga sangat terbatas, program pro rakyat terbatas untuk dilaksanakan. Yang menikmati subsid BBM ini adalah golongan yang mampu dan kaya, merekalah yang kini menikmati subsidi BBM ini, akibatnya biaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi terbatas, jika hal ini kalau dibiarkan ini tidak adil bagi rakyat kita, karena sedikit yang bisa kita gunakan untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan sekaligus membangun infrastruktur dasar yang diperlukan oleh rakyat kita diseluruh wilayah Indonesia. (SF)
Sumber: rilis berita Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
www.esdm.go.id
0 komentar:
Posting Komentar