Selasa, 28 Oktober 2014

Rupiah melemah paling tajam dalam sebulan dan bursa saham turun dalam kecemasan Indonesia mungkin akan menunda pemangkasan subsidibahan bakar setelah permasalah tersebut tidak didiskusikan pada pertemuan pertama kabinet kemarin. Menteri-menteri yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodotidak secara spesifik mendiskusikan mengenai kenaikan harga bensin pada pertemuan tersebut, ucap Menteri Sekretariat Negara Pratikno, yang mana serupa dengan komentar dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Besarnya dan waktu pemangkasan subsidi masih dikalkulasikan, ucap Widodo pada tanggal 30 September lalu, setelah penasehat seniornya Luhut Panjaitan mengatakan pada wartawan pada hari yang sama bahwa kenaikan sebesar 3,000 rupiah ($0.25) per liter pada harga bensin eceran kemungkinan akan terjadi di bulan November.
“Pasar menantikan revisi subsidi bahan bakar segera setelah kabinet terbentuk,” ucap Khoon Goh, strategis pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Singapura. “Fakta bahwa permasalahan tersebut bahkan tidak didiskusikan pada rapat kabinet menandakan mungkin tidak akan ada pemangkasan dalam waktu dekat, yang mana mengecewakan.” Rupiah melemah sebesar 0.5%, paling dalam sejak 29 September, untuk ditutup di kisaran 12,170 per dollar.
(xiang)

0 komentar:

Posting Komentar