Harga minyak jenis West Texas Intermediate rally
untuk kedua harinya setelah diperdagangkan di bawah level $80 per barel untuk
pertama kalinya sejak Juni 2012. Harga minyak naik sebanyak 1% pada sesi New
York lalu, memperpanjang rebound sebanyak 1.1% pada hari sebelumnya. Minyak
masih menuju penurunan mingguan ketiga, anjlok ke dalam pasar bearish di tengah
spekulasi bahwa Arab Saudi dan negara anggota Organization of Petroleum
Exporting Countries lainnya akan menahan diri untuk tidak memangkas suplai yang
dibutuhkan untuk menurunkan tingkat suplai minyak global yang berlebih. Suplai
minyak AS bertambah pekan lalu sementara suplai bensin dan minyak hasil
distilasi berkurang, menurut data pemerintah.
Minyak berhasil memangkas penurunannya seiring bank-bank
termasuk BNP Paribas SA dan Bank of America Corp. memprediksikan bahwa
penurunan mungkin telah ebrakhir. Mereka mengandalkan OPEC untuk memangkas
output guna mengurangi surplus suplai minyak global yang terus bertambah
seiring tingkat produksi minyak AS mencapai level tertinggi dalam hampir selama
30 tahun dan melambatnya tingkat permintaan global. Arab Saudi dan Kuwait
mengindikasikan bahwa penurunan harga tidak menjami adanya pemangkasan tingkat
produksi dalam waktu dekat, menambah kecemasan bahwa penurunan mungkin masih
akan berlanjut. “Masih ada penurunan lagi sebelum kita melihat dasarnya,” ucap
Miswin Mahesh, analis komoditas pada Barclays Plc, di Singapura. “Pasar masih
menantikan seimbangnya sisi suplai.”
(xiang)
0 komentar:
Posting Komentar