Jumat, 17 Oktober 2014

Harga minyak jenis West Texas Intermediate rally untuk kedua harinya setelah diperdagangkan di bawah level $80 per barel untuk pertama kalinya sejak Juni 2012. Harga minyak naik sebanyak 1% pada sesi New York lalu, memperpanjang rebound sebanyak 1.1% pada hari sebelumnya. Minyak masih menuju penurunan mingguan ketiga, anjlok ke dalam pasar bearish di tengah spekulasi bahwa Arab Saudi dan negara anggota Organization of Petroleum Exporting Countries lainnya akan menahan diri untuk tidak memangkas suplai yang dibutuhkan untuk menurunkan tingkat suplai minyak global yang berlebih. Suplai minyak AS bertambah pekan lalu sementara suplai bensin dan minyak hasil distilasi berkurang, menurut data pemerintah.

Minyak berhasil memangkas penurunannya seiring bank-bank termasuk BNP Paribas SA dan Bank of America Corp. memprediksikan bahwa penurunan mungkin telah ebrakhir. Mereka mengandalkan OPEC untuk memangkas output guna mengurangi surplus suplai minyak global yang terus bertambah seiring tingkat produksi minyak AS mencapai level tertinggi dalam hampir selama 30 tahun dan melambatnya tingkat permintaan global. Arab Saudi dan Kuwait mengindikasikan bahwa penurunan harga tidak menjami adanya pemangkasan tingkat produksi dalam waktu dekat, menambah kecemasan bahwa penurunan mungkin masih akan berlanjut. “Masih ada penurunan lagi sebelum kita melihat dasarnya,” ucap Miswin Mahesh, analis komoditas pada Barclays Plc, di Singapura. “Pasar masih menantikan seimbangnya sisi suplai.”

(xiang)

0 komentar:

Posting Komentar