Selasa, 21 Oktober 2014

Pertumbuhan ekonomi China mengalahkan estimasi analis seiring pemerintah melonggarkan batasan di sektor properti dan mempercepat belanjanya.
GDP China naik sebesar 7.3% di periode Juli-September dari setahun yang lalu, di laporkan oleh biro statistik pada hari ini di Beijing, di bandingkan dengan estimasi median untuk kenaikan 7.2% dalam survei Bloomberg. Produksi industri di bulan September juga melampaui estimasi.
Para pemimpin China telah melonggarkan batasan pembelian rumah dan bank sentral telah menyuntikan dana ke para bank-bank besar untuk hindari penurunan di pasar properti. Pemerintah telah sinyalkan bahwa mereka akan mentoleransi laju ekspansi yang lebih lambat dan menahan diri dari stimulus yang berbasis luas, yang mana itu meninggalkan China menuju pertunmbuhan terlambat untuk setahun penuh sejak tahun 1990, berdasarkan perkiraan analis yang di survei oleh Bloomberg.
"Pemerintah jelas telah menggeser ke mode "langkah ke akselerasi" sejak September," kata analis di Goldman Sachs Group Inc., dalam catatannya pada bulan ini. "Kami perkirakan akan ada pelongaran lebih besar pada sisa tahun ini."
Produksi Industri naik sebesar 8% di bulan September dari setahun yang lalu, di bandingkan dengan estimasi median untuk level 7.5% dan kenaikan 6.9% di bulan Agustus, yang mana itu adalah level terlambat dalam lebih dari lima tahun. Penjualan retail naik sebesar 11.6% dari setahun yang lalu, di bandingkan dengan 11.7% yang terlihat dalam pandangan ekonom, dan hasil bulan Agustus naik 11.9%.

(fsyl)

0 komentar:

Posting Komentar