Berbicara tentang analisis fundamental, berarti kita berbicara mengenai penyebab pergerakan harga, di antaranya adalah data-data dan berita yang berkaitan dengan perekonomian. 

Dengan mengetahui efek data ini terhadap pergerakan harga, kita bisa mengambil keputusan dengan lebih obyektif.

Ada beberapa berita dan data ekonomi yang perlu kita ketahui. Data-data ini dikenal memberikan efek yang cukup bisa mempengaruhi pergerakan harga.

Data-data fundamental yang akan kita bahas kali ini adalah data-data dari Amerika Serikat. Karena ternyata kondisi perekonomian Amerika Serikat sangat bisa mempengaruhi kondisi perekonomian negara-negara lain di dunia.

Data
Informasi
Pengaruh terhadap pergerakan harga
Jika bertambah
Jika berkurang
Unemployment Rate
Mengukur pertambahan atau penurunan tingkat pengangguran.
Besar
Buruk
Baik
Non-Farm Payroll
Mengukur pertumbuhan di sektor tenaga kerja di luar sektor pertanian. Biasanya diumumkan bersamaan dengan Unemployment Rate setiap hari Jumat pertama setiap bulannya pukul 19.30 WIB.
Besar
Baik
Buruk
Initial (Jobless) Claims
Mengukur klaim atas jaminan sosial untuk pengangguran.
Besar
Buruk
Baik
Retail Sales
Mengukur tingkat penjualan di tingkat eceran.
Besar
Baik
Buruk
Consumer Confidence
Mengukur tingkat kepercayaan konsumen.
Menengah
Baik
Buruk
Consumer Price Index (CPI)
Mengukur tingkat harga yang sampai pada konsumen. Merupakan salah satu indikator inflasi.
Besar
Baik bagi mata uang. Bagi saham, efeknya bisa tak pasti
Buruk bagi mata uang
Producer Price Index (PPI)
Salah satunya untuk mengukur berapa besar biaya produksi yang dibutuhkan oleh para produsen.
Juga merupakan salah satu indikator inflasi.
Besar
Baik bagi mata uang. Bagi saham, efeknya bisa tak pasti
Buruk
New Home Sales
Mengukur tingkat penjualan rumah baru.
Besar
Baik
Buruk
Existing Home Sales
Mengukur tingkat penjualan rumah bekas.
Besar
Baik
Buruk
Housing Starts & Buliding Permits
Memberikan informasi mengenai pengabulan izin untuk mendirikan bangunan.
Medium
Baik
Buruk
International Trade (Trade Balance)
Mengukur neraca perdagangan suatu negara. Dengan kata lain mengukur keuntungan atau kerugian dari kegiatan ekspor dan impor.
Besar
Baik
Buruk
Gross Domestic Product (GDP)
Merupakan indikator
Besar
Baik
Buruk
Durable Good Orders
Mengukur tingkat pemesanan akan barang-barang tahan lama (durable). “Tahan lama” di sini maksudnya adalah masa pemakaian normalnya minimum 10 tahun.
Besar
Baik
Buruk
Factory Orders
Mengukur tingkat pemesanan barang-barang yang dihasilkan dari sektor industri manufaktur (pabrikan).
Besar
Baik
Buruk
Interest Rate Decision
Merupakan pengumuman mengenai perubahan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan oleh bank sentral.
Besar
Baik untuk mata uang (jangka pendek)
Buruk untuk mata uang (jangka pendek)

Selain data-data di atas, ada beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar, misalnya: politik, keamanan, bencana, harga emas dan harga minyak dunia.

Meskipun data fundamental bisa memberikan efek pada pergerakan harga segera setelah data itu diumumkan, namun sebenarnya efek sesungguhnya dari data tersebut bisa pula dirasakan hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu sesudahnya.

Selain data-data ekonomi yang terjadwal, pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh berita-berita yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, politik, pernyataan pejabat bank sentral, bahkan faktor force major seperti bencana alam, perang, hingga terorisme. 

Maka dari itu kita nantinya juga perlu mencermati berita-berita yang berhubungan dengan mata uang, indeks saham, komoditi maupun saham yang kita perdagangkan.


Konsep Supply & Demand 

Dengan bahasa sederhana, supply berarti “ketersediaan” atau “penawaran”. Sedangkan “demand” berarti “permintaan”. Jadi, supply & demand artinya adalah penawaran dan permintaan, di mana yang “menawarkan” adalah penjual, sedangkan yang melakukan “permintaan” adalah pembeli.

Harga selalu terbentuk berdasarkan hukum penawaran dan permintaan ini. Jika penawaran (supply) akan suatu barang tinggi, namun permintaan (demand) atas barang itu rendah, maka harga akan jatuh. Sebaliknya jika permintaannya yang tinggi tapi penawarannya terbatas, harga akan naik.

Sederhananya, kalau banyak yang jual tetapi sedikit yang mau beli, artinya barang itu tidak laku. Akibatnya harga barang itu akan turun. Sebaliknya kalau banyak yang mau membeli tapi persediaannya terbatas, barang itu akan laku keras, akibatnya harganya akan naik.

0 komentar:

Posting Komentar